Apakah Dosa itu, Dosa Apa yang Terbesar.

Apakah dosa itu ? Dosa apa yang terbesar ?

Segala perbuatan yang melanggar Jalan Suci (DAO 道), mengingkari Kebajikan (BEI DE 悖德), yang meninggalkan bahkan bertentangan dengan Cinta Kasih, Kebenaran, Susila dan Kebijaksanaan dan dilakukan secara sadar adalah ZUI (dosa).

NI TIAN 逆天 atau melawan TIAN adalah ZUI (dosa), tidak takut hormat kepada TIAN dan meremehkan Firman-Nya adalah dosa, durhaka kepada orang tua adalah dosa, tidak satya dan berbuat khianat adalah dosa, dll.


Dosa terbesar adalah perbuatan NI TIAN (melawan TIAN dan melanggar hukumNya) dan WU DAO (meninggalkan Jalan Suci) sehingga orang itu akan ‘membuang’ dan ‘merusak’ diri dan menjadi ‘pencuri/perusak kemanusiaan’ “Siapa berbuat dosa kepada TIAN (HUO ZUI YU TIAN 獲罪於天), tiada tempat ia dapat meminta do’a (WU SUO DAO YE 無所禱也).” (Lun Yu III: 13)


  • Dapatkah dosa manusia dihapuskan?

Terhadap tiap kesalahan, yang terpenting ialah berani mengubah atau memperbaiki. Berbuat durhaka atau dosa kepada orang tua, bila sang anak dapat memperbaiki dirinya, orang tuanyalah yang dapat menghapus atau memaafkannya. Demikian pula berbuat dosa (ZUI) kepada TIAN, berbuat NI TIAN, bila orang itu dapat menyadari kesalahannya, bertobat dan memperbaiki kesalahan / dosanya, hanya TIAN lah wenang menghapuskan atau mengampuninya, tidak ada tempat lain untuk meminta do’a. Namun kita boleh bersyukur, TIAN adalah Maha Kuasa, Maha Kasih dan Maha Bijaksana, ‘Biarpun seorang buruk / jahat (SUI YOU E REN 雖有惡人), bila mau membersihkan hati, berpuasa dan mandi / bersuci diri (ZHAI JIE MU YU 齋戒沐浴), dia boleh bersembahyang kepada Tuhan Yang Maha Tinggi (ZE KE YI SI SHANG DI 則可以祀上帝)’. Demikian tersurat di dalam Mengzi IVB: 25.


  • Bagaimana cara melebur dosa?

Manusia, diri sendiri maupun orang lain, tidak kuasa melebur atau menghapus dosa yang terlanjur dilakukan terhadap TIAN; itu sepenuhnya hanya wenang dan kuasa TIAN. Tetapi manusia mampu, wenang dan wajib mawas diri, memperbaiki kesalahan, membina diri, menempuh Jalan Suci, lurus-satya bertaqwa kepada TIAN (Gai Guo 改過, Xiu Shen 修身, Xing Dao 行道, Shun Tian 順天).

Dan semuanya itu sebagaimana disebutkan di dalam Kitab Mengzi IIA: 2. 15-16, “Dia tumbuh hidup karena berkumpul dengan kebenaran yang terus menerus, bukan karena satu dua kali berbuat benar. Usahakanlah itu terus menerus dengan tanpa lebih dahulu mengharapkan hasilnya, hati janganlah lengah, jangan pula membantu tumbuh.”


Salam Kebajikan

Wéi Dé Dòng Tiān !(惟 德 動 天)

Khonghucu Indonesia (印尼孔教)

Tinggalkan komentar