Korban Hewan

Bing Hiancu berkata, “Seorang yang mem-punyai kuda dan kereta tidak seharusnya ribut akan soal ayam dan babi; seorang yang berkedudukan tinggi tidak seharusnya ribut akan soal kerbau dan kambing。 …. …

Thai Hak (大學. Bab X: 22).


Cu-khong ingin menghapus korban kambing pada upacara Bulan Baru.

Nabi Khongcu (孔子) bersabda, “Su, engkau menyayangkan kambingnya, Aku menyayangkan upacaranya.”

Lun Gi (論語. Jilid III: 17.)


………… Suatu ketika tatkala baginda (Raja Swan dari Negeri Cee) sedang duduk di balairung, dituntunlah seekor lembu lewat di situ. Melihat itu baginda bertanya, “Akan diapakankah lembu itu?” Dijawab, “Untuk upacara mempersucikan lonceng yang baru selesai.” Baginda lalu berkata, “Aku tidak sampai hati melihat gemetarnya, seolah-olah tanpa dosa akan dibunuh.”

Dijawab, “Apakah upacara mempersucikan lonceng itu boleh dibatalkan?” Baginda menjawab, “Mengapa harus dibatalkan? Gantilah dengan kambing saja!”

“Hal ini menunjukkan nurani baginda cukup untuk menjadi raja besar. Di antara rakyat mungkin ada yang menyangka bahwa baginda menyayangkan harga hewan itu, tetapi aku tahu pasti, itu karena baginda tidak sampai hati.”

Raja berkata, “Benar, memang di antara rakyat ada yang menyangka demikian. Negeri Cee meskipun kecil, kukira tidak akan menyayangkan harga seekor lembu saja. Hanya aku tidak sampai hati melihat gemetarnya yang seolah-olah tanpa dosa akan dibunuh. Itulah sebabnya kusuruh mengganti dengan kambing.”

“Janganlah baginda merasa heran kalau rakyat menyangka baginda menyayangkan harga hewan itu karena yang kecil baginda gunakan untuk mengganti yang besar; maka sukar memahami ini. Kalau baginda merasa kasihan melihat makhluk tanpa dosa dibunuh, bagaimana dapat hanya menukarkan lembu dengan kambing?” Dengan tertawa raja berkata, “Ah, apa alasan sebenarnya hatiku saat itu akupun tidak tahu, tetapi sebenarnyalah aku tidak menyayangkan harga hewan yang kusuruh gantikan dengan kambing itu. 0, patutlah rakyat banyak yang mengatakan aku menyayangkan harganya.”

“Ini tidak mengapa, karena bagaimanapun juga menunjukkan bahwa baginda didorong oleh rasa Cinta Kasih. Baginda sudah melihat lembu itu, tetapi belum melihat kambingnya. Maka dikatakan, “Seorang Kuncu terhadap hewan ternaknya, karena melihat hidupnya tidak sampai hati melihat matinya; karena mendengar suaranya tidak sampai hati memakan dagingnya. Maka ia menjauhi dapur.”

Raja dengan gembira berkata. “Di dalam Kitab Sanjak tertulis “Orang lain berpikir, aku tahu yang dikandungnya”. (II.5.4.4)

Kata-kata Bapak tadi sungguh-sungguh membantu diriku insaf akan alasan perbuatanku. Kalau kukenangkan kembali peristiwa itu, mula-mula tidak dapat kucari alasannya; tetapi dengan kata-kata Bapak ini, kini hatikupun merasa terharu.

BINGCU (孟子 . I A. 7).


Khonghucu Indonesia (印尼孔教)。

# YOKY Confucian (陳燕峰)。

Tinggalkan komentar