Laku Bakti

Laku Bakti (孝) seorang Kuncu/Junzi (君子) ialah perilaku yang dipuji orang senegeri dengan seruan :

‘sungguh bahagia orangtua mempunyai anak sedemikian itu’.

Demikianlah yang dimaksud dengan laku bakti itu.

Laku Bakti itu ialah pokok ajaran Agama. Pelaksanaan bakti itu nampak dalam hal merawat. Orang mungkin dapat memberi perawatan, tetapi adanya rasa hormat, itulah yang sukar. Orang mungkin dapat menghormat, tetapi kemampuan memberi ketenteraman, itulah yang sukar. Orang mungkin dapat memberi ketenteraman, tetapi untuk mewujudkan hingga akhir hayat, itulah yang sukar.

Setelah ayah bunda meninggal dunia, jika orang secara hati-hati mengamati perilakunya sehingga tidak mengundang nama buruk bagi ayah bunda, dia boleh disebut mampu menggenapkan. …..(Hauw Keng/Xiao Jing, hal. 51. – Lee Ki/Li Ji XXI:11).

Nabi Kong Zi 孔子 bersabda: “Terhadap orang yang sudah meninggal dunia jika memperlakukannya benar-benar sama sekali sudah mati, itu tidak berperi Cinta Kasih maka jangan dilakukan.

Terhadap orang yang sudah meninggal dunia jika memperlakukannya benar-benar seperti masih hidup, itu tidak Bijaksana, dan jangan dikerjakan …..” (Lee Ki/Li Ji II.A.III.3)

Dari ayat-ayat tersebut dapat dimaklumi bahwasanya Bakti seorang anak tidak hanya ditentukan oleh materi yang dia mampu berikan kepada ayah bundanya, tetapi yang utama adalah perilaku luhur yang dia lakukan, yang dilandasi dengan ketulusan hati hingga akhir hayatnya, terhadap orangtuanya.

Zeng Zi berkata, “Seorang anak berbakti merawat orangtua dengan berupaya membahagiakan hatinya、 dan tidak melanggar citanya。

Membahagiakan telinga dan matanya 、 merasa sentosa dikamarnya; dan dengan setia menyiapkan minuman dan makanannya。

_ demikianlah yang dilakukan anak berbakti sampai akhir hayat。

Yang dimaksud sampai akhir hayat ialah bukan akhir hayat orangtuanya、tetapi akhir hayat dirinya 。

Maka apa yang dicintai ayah bundanya 、 iapun mencintainya; apa yang di hormati ayah bundanya iapun menghormatinya。 Itu dilakukan sampai kepada anjing dan kudanya。

Dan betapa lebih terhadap orang-orang (yang dihargai orangtuanya)。”

☀ Catatan Kesusilaan (Li Ji X. II. 2)


SALAM KEBAJIKAN(惟 德 動 天)
KHONGHUCU INDONESIA (印尼孔教)
拜 : Yoky Confucian (陳燕峰)

Tinggalkan komentar