Jalan Suci Ajaran Besar

JALAN SUCI AJARAN BESAR : (大學之道 = Da Xue Zhi Dao) :

  1. – Menggemilangkan Kebajikan (在明明德 = zai ming ming de) ,
  2. – Mengasihi sesama manusia (rakyat) (在親民 = zai qin min) ,
  3. – Hentian Puncak Kebaikan (在止於至善 = zai zhi yi zhi shan) .

(Teks asli : 大學之道,在明明德 , 在親民 , 在止於至善 。Da Xue Bab Utama : 1)

Keterangan :

Ke tiga hal ini merupakan suatu ‘garis besar’ yang dijalankan manusia.

1. Menggemilangkan Kebajikan bercahaya (在明明德).

Yang pertama, merupakan suatu sikap yang harus diambil oleh setiap pribadi (individu), dimana tiap pribadi harus mempunyai tekad dan niat sendiri untuk berusaha ‘menggemilangkan’ (明= ming) atau membuat cerah/terang/tajam/sensitive. Jadi ini adalah suatu sikap diri pribadi sendiri. Kita tahu bahwa dalam sosiologi (ilmu Sosial) dikatakan bahwa : manusia adalah mahluk dualitas, yakni sebagai mahluk individu (pribadi) dan mahluk sosial (bermasyarakat).

Maka individu manusia sebagai pribadi harus ada niat dalam hati untuk menggemilangkan/membuat jelas/membuat terang/membuat tajam/ membuat sensistif. Apa yang harus dibuat gemilang itu ? jawabnya adalah Kebajikan Bercahaya (明德).

Apa yang dimaksud dengan kebajikan bercahaya itu ? Kebajikan yang berasal dari Tian, (Tuhan YME). Telah dijelaskan bahwa Watak Sejati/Xing性yang terdiri dari huruf hati (心) dan hidup (生) , Yang hidup (生) didalam hati (心) manusia itu adalah Kebajikan (德), jadi di dalam hati nurani manusia Tuhan itu dalam sepanjang hidup manusia terus menerus dianjurkan untuk menjalankan Kebajikan, jika kita mengabaikan dan kita berbuat yang tidak sesuai dengan anjuran Tuhan, maka dalam hati diri kita timbul perasaan bersalah/berdosa.

Isi dari Watak Sejati ini adalah kebajikan yang berasal dari Tian, maka dikatakan sebagai Kebajikan Bercahaya. Jika manusia ingin hidup bahagia, maka ia harus merespon signal anjuran dari Tian ini. Xing/Watak Sejati adalah nama dari Firman Tuhan yang ada di dalam hati manusia, sedangkan Kebajikan adalah isi dari Watak Sejati.
Dan Kebajikan dari Tian ini adalah :

  • Benih Cinta Kasih, (仁 = ren)
  • Benih Kebenaran, (義 = yi)
  • Benih Kesusilaan dan (禮 = li)
  • Benih Kebijaksanaan (智 = zhi)

Huruf Kebajikan (德) ini terdiri dari radikal: yi (一) = satu; ren (人) = manusia; shi (十) = sepuluh, sempurna; Si (四) = empat; yi (一) = satu, menyatu dan xin (心) = hati. Huruf Kebajikan (德) kalau diterjemahkan : Seorang manusia yang sempurna adalah menjalankan empat benih yang menyatu dengan hati, secara singkat artinya : Kebajikan.

2. Mengasihi sesama manusia / rakyat. (在親民 ).


Yang kedua adalah tentang sikap manusia sebagai mahluk sosial/yang bermasyarakat dalam pergaulannya dengan sesama manusia, ia harus menjalankan Cinta Kasih terhadap sesamanya. Huruf qin = 親 artinya : mencintai, menyayangi, mengasihi; sifat kasih-sayang seperti orangtua pada anaknya

3. Hentian Puncak Kebaikan. (在止於至善).

Dalam hidup manusia, setiap pribadi memiliki peranannya sesuai dengan ruang dan waktu. Peranan ini disebut sebagai Hentian, atau lebih tepatnya peranan ini adalah status diri kita sesuai dengan ruang dan waktu.

Contoh : jika kita hidup dalam keluarga dan kita sebagai anggota keluarga yang statusnya sebagai anak. Hentian atau status atau peranan kita sebagai anak itu harus menjalankan peran yang terbaik, menyayangi orangtua, hormat pada orangtua, taat pada orangtua dsb, semua ini dalam agama Khonghucu disebut : berbakti.

Contoh lain : kalau kita statusnya sebagai pelajar atau mahasiswa,jalankanlah peranan kita sebagai pelajar/mahasiswa yang terbaik. Kalau kita sebagai seorang karyawan, jalankanlah peranan kita sebagai karyawan yang terbaik dsb. Dengan kata lain kita harus menjalankan hidup ini pada kebaikan yang tertinggi/Puncak Kebaikan, sesuai dengan peranan/status kita. Dalam agama Khonghucu ada peranan-peranan pokok yakni :

  • sebagai atasan/pemimpin
  • sebagai bawahan
  • sebagai ayah/ibu
  • sebagai anak
  • sebagai kakak/adik
  • sebagai teman/kawan.

Di dalam Kitab Shi Jing III.11.4 詩經 (Kitab Sanjak) tertulis, “Sungguh Agung dan Luhur Zhou Wen Wang 周文王, betapa Gemilang budinya karena selalu di Tempat Perhentian.

  1. Sebagai seorang Raja, ia berhenti pada sikap Cinta Kasih (kepada rakyat),
  2. Sebagai seorang menteri, ia berhenti pada sikap Hormat (kepada rajanya),
  3. Sebagai seorang anak, ia berhenti pada sikap Bakti (kepada orang tuanya),
  4. Sebagai seorang ayah, ia berhenti pada sikap Kasih Sayang (kepada anaknya),
  5. dan di dalam pergaulan dengan rakyat senegeri ia berhenti pada sikap Dapat Dipercaya.” (Ajaran Besar 大學 .III.3).

Wéi Dé Dòng Tiān !(惟 德 動 天)
KHONGHUCU INDONESIA (印尼孔教)
=※= Genta Rohani =※=

Tinggalkan komentar